Selasa, 26 Juli 2011

Hati Hamba

Bacaan : Lukas 17:7-10

Menjadi seorang hamba tidaklah berarti menjadi seorang yang hanya tunduk pada tuannya tanpa memahami arti dari menundukkan itu sendiri. Karena mudah saja bagi seseorang menunjukkan sikap tunduk tetapi kemudian apa yang dikerjakan sebenarnya,hanyalah untuk mendapatkan sesuatu bagi dirinya sendiri.

Dalam gereja pun banyak ditemui gejala-gejala seperti ini. Dengan motivasi untuk menunjukkan kelebihannya, talentanya, atau hal-hal yang lain yang mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri, dapat membuat seorang pelayan atau hamba Tuhan seakan sedang melayani Tuhan dengan penuh kerendahan hati. Namun suatu saat kemurnian hati seseorang akan nampak ketika ada sesuatu yang membuatnya kecewa. Timbulah sungutan, protes dan bahkan mungkin juga keputusan untuk meninggalkan pelayanan dengan membawa kepahitan.

Mari belajar dari firman Tuhan hari ini ada 3 hal yang harus kita miliki sebagai seorang yang berhati hamba.

Lukas 17 ayat 10 katakan, Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Yang pertama adalah alasan dalam melayani. Satu-satunya alasan yang paling tepat, yang harus dimiliki dalam melayani adalah karena kesadaran bahwa diri kita adalah seorang hamba yang tidak punya hak lagi atas diri kita tetapi hanya melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan (ayat 10 “… kami hanya melakukan apa yang kami harus lalukan”.)

Alasan-alasan yang lain seperti... karena tuntutan tugas dalam gereja... sekedar mengisi kekosongan.. atau karena uang dan seribu alasan lain tidak akan bertahan lama. Waktu akan membuktikan bahwa orang-orang yang demikian tidak akan bertahan

Yang kedua adalah kerendahan hati. Seseorang yang memiliki hati hamba akan melakukan tugasnya dengan penuh kerendahan hati tanpa mengharapkan pujian dari manusia. (ayat 9 “Adakah ia berterimakasih kepada hamba itu,…”)
Orang yang melayani dengan mengharapkan pujian, bisa saja nampak bersungguh-sungguh dalam melayani. Dan mungkin saja ia memang akan mendapat pujian dari manusia sebagai apresiasi atas apa yang telah dilakukannya. Tetapi ketika pujian seperti itu terus diterima... dimana pujian itu akan disimpan? Apakah dikembalikan kepada Tuhan yang layak untuk menerima pujian, atau disimpan untuk diri sendiri?

Dalam gereja ada banyak sekali hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang tanpa disadari sedang berdiri untuk melayani diri sendiri. Dan adakah upah kekal yang akan diterima kelak selain dari pujian manusia yang juga akan mati dengan semua pujiannya? Mulailah selidiki hati kita... Tuhan tidak menginginkan kelebihan dan kehebatan kita, Dia hanya menginginkan hati yang dipersembahkan bersama dengan seluruh hidup kita.

Dan yang ketiga adalah ketaatan. Ketaatan adalah hal yang penting yang harus dimiliki oleh seorang hamba kepada tuannya. Dan jika kita mengatakan kita adalah hamba Tuhan atau pelayan Tuhan berarti kita harus taat kepada tuan kita yaitu ALLAH.

Dalam buku “upah dari penghormatan” yang ditulis oleh JHON BEVERE dikatakan, jika seorang taat kepada ALLAH berarti dia juga harus taat kepada orang-orang utusan ALLAH, yaitu orang-orang yang diberi otoritas untuk menjadi pemimpin dimana saja kita berada termasuk dalam gereja kita. Jangan melihat kepada siapa yang memimpinmu tetapi lihatlah kepada siapa yang diberi otoritas oleh Allah untuk menjadi pemimpinmu. Dan jika kita taat kepada ALLAH maka kita pun harus taat kepada orang yang diutus ALLAH untuk menjadi pemimpinmu, baik itu di gereja, kelompok doa atau kelompok kecil dalam pelayanan di tempat kita melayani.

Inilah 3 hal yang harus kita renungkan agar dapat memberikan yang terbaik bagi Tuhan dalam pelayanan kita. Dan janji Tuhan bagi hamba yang melakukan tugasnya dengan baik ada dalam ayat 8 “… Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum…”

Allah tidak pernah mengabaikan kesetiaan orang yang melayani DIA. Segala pekerjaan dan kesetiaan kita ada dalam perhatian Allah (I Korintus 15:58)

Mari melayani dengan hati hamba. Miliki motivasi yang benar dalam melayani Tuhan, dan miliki ketaatan seorang hamba yang baik kepada tuannya. Taat kepada Allah dan kepada pemimpin yang ditunjuk Allah untuk memimpinmu. (PN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar